SEMANGAT PENDIRI
KONGREGASI KYM
Pastor Antonius van Erp adalah Imam
yang berhaluan maju, seorang pengasuh jiwa yang modern bagi masanya. Beliau
harus mengatasi banyak tantangan dan sikap acuh dari pihak penduduk schijndel
untuk menwujudkan cita-citanya yang baru. Kendati demikian beliau mendirikan
kongregasi dengan maksud memberikan pendidikan Katolik kepada anak-anak dan
merawat orang sakit serta lanjut usia. Kegiatan Pastor Antonius van Erp tidak
dapat dikatakan kegiatan yang sesuai dengan aslinya, karena dalam abad ke XIX
telah banyak Kongregasi religius didirikan di Nederland untuk membaktikan diri
pada pendidikan dan karya karitatif. Seperti halnya dengan para pendiri
Kongregasi pada masanya, dalam hal menetukan bentuk dan semangat, Pastor
Antonius van Erp juga mengambil nasehat yang diberikan oleh St. Vinsentius a
Paulo, pekerja sosial terbesar dari Perancis dalam abad ke XVII.
Dalam salah satu
kalimat yang dirumuskan Pastor Antonius van Erp untuk kongregasi tertulis bahwa
gaya hidup aktif para suster hendaknya merupakan pelaksanaan karya karitatif
menurut semangat dan peraturan St.Vinsensius a Paulo.(Bagian I, bab I)
Sesungguhnya
apa yang dikatakan Pastor Antonius van Erp tidak lain daripada mencangkokkan
suatu cabang baru pada silsilah keluarga rohani dari Vinsensius, dan kita tidak
mengurangi jasa Pastor Antonius van Erp bila kita menyebut Vinsensius sebagai
pendiri utama kongregasi kita. Semangat beliau menjadi semangat kita melalui Pastor Antonius van Erp
dengan mendirikan kongregasi ini.
Dalam
sejarah hidup membiara, Vinsensius merupakan orang pertama yang berhasil
mendirikan dan menjaga kelangsungan suatu Kongregasi aktif bagi religius
wanita. Lagi pula beliau melakukanya dengan baik dan memberikan kepada
pengikutnya semangat dan penghayatan Injil sebagai bekal untuk hidup dan
berkarya.
Inti
semangat Vinsensius adalah bahwa dalam hidup sehari-hari beliau menyatukan
cinta kasih kepada sesame manusia, yang secara teoritis memang “satu adanya”
Beliau mencintai Tuhan dalam sesame
manusia, khususnya dalam perbuatan-perbuatan baik terhadap orang lain.
“Marilah kita mencintai Tuhan dengan
kekuatan lengan kita dan dengan wajah bercucuran keringat”
Dari
pandangan itulah seluruh spritualitas beliau menjadi jelas:
Keprihatinan
beliau yang mendalam tehadap orang-orang yang menderita dan kekurangan.”Rakyat
jelata pada mati kelaparan dan hidup rohaniah mereka menuju ke kehancuran”.
Semboyan dan kata pedoman yang diberikan kepada Kongregasi pria adalah, ‘Roh
kepada orang-orang miskin”(Luk 4,18, Yes 61,1)
Kenyakinan yang mantap
berdasarkan doa dan hidup batin. Agar dapat memberikan diri seutuhnya kepada
sesame, orang harus menyatukan diri dalam Tuhan. “Berdoalah maka kamu akan
sanggup melaksanakan segalnya”. “Bila seseorang kurang memelihara kehidupan
rohaninya, maka ia akan berkekurangan dalam segala hal”.
Kepercayaan beliau pada
bimbingan Tuhan. Ini bukanlah soal memaksakan keberhasilan suatu usaha, atau
menuruti cita rasa sendiri, atau bahkan (penyelenggara Illahi);seperti kata
Vinsensius a Paulo, “Janganlah kita melangkah mendahului Tuhan”, akan tetapi,
“Ikutilah petunjuk-petunjuk penyenggaraan Illahi.”
Ketakutannya akan
pengetahuan tanpa cinta- kasih. “orang percaya kepada kita bukan karna kita
orang terpelajar tetapi karena mereka mengalami bahwa mereka dicintai. Betapa
tingginya ilmu seorang teolog, namun hanya ilmu saja tidak memberikan bantuan
sedikitpun bagi suatu doa yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar